Minggu, 11 Maret 2012

Gue ke Mall Pakai sandal jepit... Oh My God ?!!!

Grand City Surabaya menurut gue adalah Mall yang di dalamnya di kunjungi orang-orang yang bonafide. Dan di sana gue memperkirakan harga jual begitu  mahal. Gue punya sepeda motor Grand, yang hampir mati karena dekat sama gue. Yang sama-sama mempunyai nama GRAND dengan Grand City Surabaya tapi enggak mahal. Gue memperlakukan dia dengan murah karena memang dia murahan. Service aja 8 bulan satu kali. Nyuci sepeda 3 Bulan 1 kali. REM depan blong selama 6 bulan sampai sekarang belum gue perbaiki. Kalau mungkin dia bisa menjerit pasti bilang "Gue enggak mau sama Lo, gue merasa hina banget kalau harus idup sama Lo, Gue mau pergi !!!!". Karena dia enggak bisa bicara akhirnya di nurut apa yang gue lakuin.

Adik ponakan gue cowok ngajak ke Grand City pada hari sabtu 2 minggu yang lalu. Ngajak kesana hanya untuk main mobil-mobilan di XXI yang katanya seru. Dan adik gue mau kesana karena dapet kartu gesek gratis untuk main dari temenya. Sebenarnya gue sih enggak mau di ajak tapi karena gue takut kalau dia nangis sambil ngesot-ngesot akhirnya gue meng-iyakan.

Gue berangkat naik motor Grand. Pada waktu disana gue kaget "Ya Alloh !!! kenapa gue pakai sandal jepit!!!".  Bayangkan aja gue ganteng berkunjung ke Mall yang bertaraf Internasional pakai sandal jepit. Kayak orang desa yang enggak tahu arah di tengah-tengah kota. Gue cukup panik dan malu tapi semuanya gue hiraukan dan mencoba untuk PD.

Karena bener2 kayak orang desa yang enggak tahu arah, di saat gue mencari pusat pembelajaan yang ada XXI. Gue menuju Exhibition Hall yang sepi di dalamnya hanya ada satu security sambil bawa HP yang lagi kesepian dan gue menghampirinya dan bertanya.

"Pak, Tempatnya XXI dimana Pak ?"
Matanya sambil melihat dengan naik turun kayak melihat yang aneh di bawah gue menjawab"Mas di lantai 4 lewat sini mas"
Ow gitu mas "Gue menjawab tapi bapaknya masih melihat gue mata naik turun dan semakin cepat.
"Iya mas" tetap masih melihat dengan cara itu.
Makasih pak"dan gue menjauh darinya dan sesekali melihat kebelakang dan ternyata masih melihatin gue dengan pandangan dan mata seperti itu sampai akhirnya gue menghilang dari dia.

Dalam benak mungkin bapaknya enggak pernah ngelihat orang pakai sandal jepit. Seperti ibarat artis dia selalu memandangnya sampai dia menjauh, menjauh dan menjauh. Bapak security memang hebat enggak salah kalau nge-Fans sama gue.

Akhirnya tiba juga di XXI dan di sana banyak bule yang juga mau nonton bioskop. Gue ke tempat permainannya yang ada di sebelahnya.




Gue di poorotin uang sama adik keponakan sampai 10ribu perak/ 2 permainan. Gue sebenarnya mau nolak karena gue takut dia nangis sambil ngesot dan takut kalau di kira orang, enggak bisa jaga peliharaan dengan baik. Akhirnya gue bersabar.

Setelah nge-games gue beli roti dan makan bareng di meja dekat Lift kayak dua orang sijoli yang berpacaran di Mall. Lalu adik gue bertanya kepada gue
"Mas enak"
"Iya dunk"
Mas punyakmu besar ya ?"
"Iya dunk punyakmu juga besar"

Adik gue begitu menikmati semua itu. Begitu menikmati yang besar di depannya dan gue juga menikmti yang besar di depan gue. Sambil menikmati pemandangan yang ada di Mall.

Gue semakin PD dengan memakai sandal jepit di Mall. Dan akhirnya gue berani ke-Gramedia dan enggak lama kemudia pulang.

Pesan gue buat pembaca :

Mungkin orang desa katrok tapi lebih baik pakai sepatu boot biar lebih maco dari pada pakai sandal biar enggak di lihatin naik turun.

Kalau mungkin terpaksa pakai sandal jepit dan ketemu bapaknya yang tadi,  lebih baik langsung di beri tanda-tangan aja karena mungkin bapaknya begitu langka melihat orang pakai sandal jepit. Biar lebih keren tanda tangan di jidat aja.

Uke... udah dulu....
 Salam Unyu dari gue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar