Selasa, 14 Februari 2012

Demo supir angkot di Surabaya membuat resah gue

www.surya.co.id


Entah apa yang ada di pikiran tukang Supir Angkot Surabaya, hari ini mereka lagi demo Maraton di Balai Kota Sekitar pukul 08.00 WIB pagi Rabu (15/2/2012). Mereka apa enggak kasian sama anak-anak dan istri mereka yang menggantungkan uang dari pekerjaan bapaknya. Nanti pasti uang jajan dan uang mereka berkurang atau enggak ada. Alhasil mereka enggak memberi nafkah bagi keduanya. Apa enggak dosa tu?.

Dari mogoknya tukang sopir, gue sebel, karena dia telah menelantarkan tante gue nanti pas pulang. Kayaknya tante gue harus jalan kaki sekitar 5 Km atau naik ojek. Entar kakinya tante gue besar se-gajah kalau nyampek rumah. Sungguh tega dirimu tukang sopir telah melantarkan seorang wanita yang enggak berdosa. Sungguh membuatku sebel pangkat 4. Gue mau bantu Tante hanya bisa ngantar doang kalau mau jemput enggak bisa. Karena jam segitu gue ada magang.

Nasib Naas juga terjadi pada waktu gue menuju kampus. Banyak anak-anak mulai dari SD, SMP, SMA menunggu di pinggir jalan, menunggu datangnya Angkot yang enggak kunjung datang. Segitu banyaknya anak yang nunggu, sampai-sampai kayak antrian pembagian sembako. Kasian banget gue sama mereka.

Katanya adik kelas gue "yang berinisial O" anggap saja Omas, pada waktu dia tanya Pak Sopir yang juga rencananya mau demo besok sekitar dua hari yang lalu, Pak Sopir lagi benci yang namanya UU tentang peremajaan angkutan. Itu membuat mereka merasa keberatan harus mengganti angkutan yang baru, pada kenyataannya masyarakat akhir-akhir ini lebih memilih transportasi sendiri dari pada naik angkot.  Dari pendapatan yang kecil dan juga masyarakat yang kurang antusias naik Angkutan akhirnya mereka memutuskan untuk demo. Kasian banget....

Katanya juga, dia melihat di depan rumah sakit dr. Soetomo, ada angkot yang menaikkan penumpang. Terus ketahuan temannya yang lain, lalu di stop dengan paksa angkutan yang menaikkan penumpang. Akhirnya bapak sopir itu dengan berat hati menurunkan penumpang tersebut. Kayaknya persekutuan mereka begitu kental, sampai-sampai ada Sopir Angkot yang berbuat baik dengan sesama di stop.

Tapi ya enggak segitunya, harus semua ikut demo dan enggak ada yang mangkal hari ini. Ya di bagi shift gitu, Jam berapa sampai jam berapa, setelah itu ganti. Atau sebagian saja yang ikut demo.

Buat para setia pembaca blog gue, yang enggak pernah naik angkot, yang enggak jadi tukang angkot. Sekali-kali dech naik Angkot. Kasian juga Pak Sopirnya. Pendapatan mereka sedikit dari ulah kalian yang suka naik angkutan pribadi. Berbagi Men.... oke...

Dan juga buat Pak Sopirnya, seharusnya bapak menarik penumpang harus kreatif. Coba bapak pakai seragam kayak orang kantoran, rapi dan bersih pasti banyak orang yang tertarik sama bapak karena Bapak menarik. Nanti kalau menyambut penumpang dengan senyum dan kalau memanggil penumpang dengan baik. Jangan teriak-teriak lalu kalau enggak naik wajahnya "mrengut" kayak "marmut".

Semoga permasalahan ini cepat terselesaikan dengan baik dan tidak ada pihak yang merasa di rugikan.

Wassalam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar