Sabtu, 25 Februari 2012

Siksa tapi tidak seperti Malin Kundang



Hoam......

Hallo pembaca Blog gue yang setia, hemmm....
Hari ini gue lagi galau seperti katak dalam tempurung, terkurung dalam sarung (hussshhh sangkar yang bener) hahahha...
Kadang waktu yang kita rancang enggak sesuai dengan apa yang terjadi. Begitu juga dengan kondisi gue sekarang.

Kemarin siang setelah Praktikum MKP bakter gue ke SC baru kampus C, biasalah nongol ke saudara-saudara seperjuangan. Saudara senasib sepenanggungan. Nasib sama-sama di gampar senior, nasib sama-sama di jongkir senior. Hehehehe semoga senior enggak baca. Yup betul UKM MENWA UNAIR. Gue melihat beberapa junior gue (kami menyebut angkatang 62 kalau gue 61) lagi memepersiapkan penjemputan junior di bawahnya ( kami mnyebutnya angkatan 63).
"Lagi ngapain ?" saya memulai pembicaraan setelah PPM.
"lagi memprsiapkan penjemputan 63. Senior mau ikut ?" jawab salah satu junior
"Boleh, kapan ?"
" Besok senior"
"Naik apa ?"
"Naik mobil senior"
"GAM nya apa ?"
"PDH senior"
"PDH gue monogramnya ilang semua, pakai PDL ya?"
"Terserah senior saja"
"Jangan lupa bawa Kamera"
"Has... mesti Fauzi itu sukanya narsis" Saut senior gue yang juga ada di situ
"Hahahaha... g papa senior, biasalah action, senior juga khan?

Kebetulan senior gue ini sama narsisnya sama gue kalau suka Photo-photo kalau ada Kamera nganggur. Tapi dia agak narsis dari gue, karena dia pernah Poto kayang di saat gue lomba lri 11K di UNS Solo.
hahahaha

"G papakan gue khan cewek kalau Lho khan cowok"
"Hahahaha... Iya-iya " dalam hati "awas lo senior, saya bikin rujak tahu tempe, hahahaha"

Dan seterusnya, percakapan yang enak banget sambil di selingi canda dan tawa. Emang kalau kita ngumpul-ngumpul sering bercandaan. Hubungan junior senior kayak enggak ada batas Hirarkinya. Padahal kalau pendidikan mereka serem-serem. Dulu senor menaruh nasi tumpeng di isi air minum pas jaman pendidikan gue dulu, di suruh makan bersama-sama. Kami menyebutnya tradisi makan nasi komando. Kami banyak yang mau muntah kalau makan nasi itu. Tapi akhirnya habis juga.

Photo setelah pendidikan

Gue dulu pas pendidikan sempat di jauhin sama senior, karena gue sering kentut. Pas makan-makan bareng temen-temen, temen-temen gue pada muntah semua pada waktu makan. Akibat kelakuan gue yang suka kentut. Sampek-sampek senior gue juga ikut-ikutan mau muntah. Tapi anehnya mereka senior hanya menyakan saja siapa yang kentut dan gue enggak di apa-apain guenya (Maksutnya di Hukum). Selamet-selamet.



Lagi balapan mengambil uang recehan yang ada di depan.
Siapa Cepat dia Di Gampar. hahahaha

Gue cukup senang banget karena besok gue ke malang. Jemput junior yang lagi Diksar MENWA Jatim selama sebulan. Bayangan gue kesana seneng-seneng sama anggota keluarga MENWA Unair dan di sana gue bisa ketemu temen-temen gue Diksar dulu yang juga jemput juniornya. Gue menyusun jadwal yang Indah di otak buat besok.

Semua jadwal runtuh kayak manusia kehilangan sayapnya, Kedubrakkk. Di saat gue pulang kerumah.

"Zi besok mamah kamu ke Surabaya, dirimu jangan kemana-mana pesannya mamahmu" Tante gue ngomong
" Ya, kapan berangkatnya ?" Jawab gue sedang sambil nafas panjang. Hassss

"Besok abis subuh"

Gue masuk kerumah sambil menunduk kayak habis di pukul Chris Jhon. Babak belur dalam hati. Jadwal gue untuk besok lenyap. Janji ke temen-temen, gue cancel semua. Mau ngomong besok ada acara ya enggak enak, di kira kayak anak enggak berbakti sama Ortu. Ya sudah gue ngalah. hahahaha

Dalam hati gue yang paling dalam, karena hati gue ada sumurnya, berkata : Untuk keluarga enggak apa-apa, nurut Ortu biar kehidupan lancar enggak ada kendala. Mungkin kalau gue ikut nanti enggak diridhoi malah kenapa-napa di jalan.

Hallo pebaca begini orang jawa menyebutnya Wong tuo iku Pengeran katon artinya orang tua itu Tuhan yang nyata. Eits jangan salah tafsir. Maksutnya orang tua itu apa yang di ucap itu terkabulkan sama Tuhan. Jadi kita sebagai anak jangan membuat orang tua marah dengan tingkah laku kita yang tidak di sukai mereka alias enggak Toat. Kalau mereka marah lalu berkata yang membuat kita celaka, ya kita celaka beneran. Ingat Malin Kundang yang di hukum ibunya jadi batu. Hemmm serem Khan. Naudzubillahimindalik.Hahahaha.... Kalau gitu kita manfaatkan orang tua saja. Maksut Lo mengutuk orang lain jadi batu ?!!, itttssss Ngawur. Maksut gue manfatkan buat kehidupan dan masa depan kita yang lebih baik. Jadi kita minta doa ke mereka duruh mendoakan kita agar cita-cita kita tercapai. Pengen : Kaya, Menikah dengan orang cantik, Menikah sama orang kaya yang Ortunya mau meninggal, dapat anak banyak, Pacaran enggak putus-putus. (Konon pacaran kalau enggak di ridhoi Ortu di lanjutkan menikah pasti kenapa-napa hahahaha). Doanya terserah Lo yang penting bermanfaat dan barokah buat kita.

Akhirnya ke esokan harinya, Gue di suruh tante bersih-bersih rumah sampai elek untuk menyambut Ortu gue. Gue mulai setrika, mindah tempat tidur, sampai ngepel. Seperti katak dalam tempurung lagi di siksa. Ngenes.com. eitttss Ingat Malin Kundang ingat Lo Gan. hahahahaha

Demikian Artikel gue, walau agak selengean semoga intinya masuk. Oke-Oke? Oke dech!!!
Terimkasih. 

Wassalam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar